IRAN
Iran
(atau Persia) (bahasa Persia:
ایران) adalah sebuah negara
Timur Tengah yang terletak
di Asia Barat
Daya. Meski di dalam negeri negara ini telah dikenal sebagai Iran
sejak zaman kuno, hingga tahun 1935
Iran masih dipanggil Persia di dunia Barat. Pada tahun 1959, Mohammad Reza Shah Pahlavi mengumumkan
bahwa kedua istilah tersebut boleh digunakan. Nama Iran adalah sebuah kognat perkataan
"Arya" yang berarti "Tanah Bangsa Arya".
Iran berbatasan
dengan Azerbaijan
(500 km) dan Armenia
(35 km) di barat laut dan Laut Kaspia
di utara, Turkmenistan
(1000 km) di timur laut, Pakistan
(909 km) dan Afganistan
(936 km) di timur, Turki
(500 km) dan Irak
(1.458 km) di barat, dan perairan Teluk Persia dan Teluk Oman di selatan. Pada
tahun 1979, sebuah Revolusi Iran
yang dipimpin Ayatollah Khomeini mendirikan sebuah Republik Islam teokratis
sehingga nama lengkap Iran saat ini adalah Republik Islam Iran (جمهوری
اسلامی ایران).
A.
Sejarah
1.
Sejarah awal,
Kekaisaran Media dan Kekaisaran Achaemenid (3200 SM – 330 SM)
Dari
tulisan-tulisan sejarah, peradaban Iran yang pertama ialah Proto-Iran, diikuti dengan
peradaban Elam. Pada milenium kedua dan ketiga, Bangsa Arya hijrah ke Iran
dan mendirikan kekaisaran pertama Iran, Kekaisaran Media (728-550
SM). Kekaisaran ini telah menjadi simbol pendiri bangsa dan juga kekaisaran
Iran, yang disusul dengan Kekaisaran Achaemenid (648–330 SM) yang
didirikan oleh Cyrus Agung.
Cyrus Agung
juga terkenal sebagai pemerintah pertama yang mewujudkan undang-undang mengenai
hak-hak kemanusiaan, tertulis di atas artefak yang dikenal sebagai Silinder Cyrus. Ia juga
merupakan pemerintah pertama yang memakai gelar Agung dan juga Shah Iran. Di zamannya, perbudakan
dilarang di kawasan-kawasan taklukannya (juga dikenal sebagai Kekaisaran Persia.)
Gagasan ini kemudian memberi dampak yang besar pada peradaban-peradaban manusia
setelah zamannya.
Kekaisaran
Persia kemudian diperintah oleh Cambyses selama tujuh tahun (531-522 M) dan
kemangkatannya disusul dengan perebutan kuasa di mana akhirnya Darius Agung
(522-486 M) dinyatakan sebagai raja. Ibu kota Persia pada zaman Darius I
dipindahkan ke Susa
dan ia mulai membangun Persepolis.
Sebuah terusan di antara Sungai Nil
dan Laut Merah turut dibangun
dan menjadikannya pelopor untuk pembangunan Terusan Suez. Sistem jalan
juga turut diperbaharui dan sebuah jalan raya dibangun menghubungkan Susa dan Sardis. Jalan raya ini dikenal
sebagai Jalan Kerajaan.
Selain
itu, pen-syiling-an dalam bentuk daric (syiling emas) dan
juga Shekel (syiling perak) diperkenalkan ke seluruh dunia. Bahasa Persia Kuno turut
diperkenalkan dan diterbitkan di dalam prasasti-prasasti kerajaan. Di bawah
pemerintahan Cyrus Agung dan Darius yang
Agung, Kekaisaran Persia menjadi sebuah kekaisaran yang terbesar dan
terkuat di dunia
zaman itu. Pencapaian utamanya ialah sebuah kekaisaran besar pertama yang
mengamalkan sikap toleransi dan menghormati budaya-budaya dan agama-agama lain
di kawasan jajahannya.
2.
Kekaisaran Iran
Ketiga: Kekaisaran Parthia (248 SM – 224 M)
Parthia
bermula dengan Dinasti Arsacida yang
menyatukan dan memerintah dataran tinggi Iran, yang juga turut menaklukkan
wilayah timur Yunani
pada awal abad ketiga Masehi dan juga Mesopotamia antara tahun
150 SM dan 224 M. Parthia juga merupakan musuh bebuyutan Romawi di sebelah timur,
dan membatasi bahaya Romawi di Anatolia.
Tentara-tentara Parthia terhagi atas dua kelompok berkuda, tentara berkuda yang
berperisai dan membawa senjata berat, dan tentara berkuda yang bersenjata ringan
dan kudanya lincah bergerak. Sementara itu, tentara Romawi terlalu bergantung
kepada infantri, menyebabkan Romawi sukar untuk mengalahkan Parthia. Tetapi,
Parthia kekurangan teknik dalam perang tawan, menyebabkan mereka sukar mengawal
kawasan taklukan. Ini menyebabkan kedua belah pihak gagal mengalahkan satu sama
lain. Kekaisaran Parthia tegak selama lima abad (Berakhir pada tahun 224 M,)
dan raja terakhirnya kalah di tangan kekaisaran lindungannya, yaitu Sassania.
3.
Kekaisaran Iran
Keempat: Kekaisaran Sassania (226–651)
Ardashir I, shah pertama Kekaisaran Sassania, mula membangun kembali
ekonomi dan militer Persia. Wilayahnya meliputi kawasan Iran modern, Irak, Suriah, Pakistan, Asia Tengah dan wilayah Arab.
Pada zaman Khosrau II
(590-628) pula, kekaisaran ini diperluas hingga Mesir, Yordania, Palestina, dan Lebanon. Orang-orang
Sassanid menamakan kekaisaran mereka Erānshahr (atau Iranshæhr,
"Penguasaan Orang Arya".)
Kekaisaran Sassania pada zaman kegemilangannya.
Sejarah
Iran seterusnya diikuti dengan konflik selama enam ratus tahun dengan
Kekaisaran Romawi. Menurut sejarawan, Persia kalah dalam Perang al-Qādisiyyah (632
M) di Hilla, Iraq. Rostam Farrokhzād, seorang
jenderal Persia, dikritik kerana keputusannya untuk berperang kengan orang Arab
di bumi Arab sendiri. Kekalahan Sassania di Irak menyebabkan tentara mereka
tidak keruan dan akhirnya ini memberi jalan kepada futuhat Islam atas
Persia. Era Sassania menyaksikan memuncaknya peradaban Persia, dan
merupakan kekaisaran Persia terakhir sebelum kedatangan Islam. Pengaruh dan
kebudayaan Sassania kemudian diteruskan setelah pemelukan Islam oleh bangsa
Persia.
B.
Islam Persia dan
Zaman Kegemilangan Islam Persia (700–1400)
Setelah
pemelukan Islam, orang-orang Persia mulai membentuk gambaran Islam Persia, di
mana mereka melestarikan gambaran sebagai orang Persia tetapi pada masa yang
sama juga sebagai muslim. Pada tahun 8 M, Parsi memberi bantuan kepada Abbassiyah
memerangi tentara Umayyah,
karena Bani Umayyah hanya mementingkan bangsa Arab dan memandang rendah kepada
orang Persia. Pada zaman Abbassiyah, orang-orang Persia mula melibatkan diri
dalam administrasi kerajaan. Sebagian mendirikan dinasti sendiri.
Pada abad
kesembilan dan kesepuluh, terdapat beberapa kebangkitan ashshobiyyah Persia
yang menentang gagasan Arab sebagai Islam dan Muslim. Tetapi kebangkitan ini
tidak menentang identitas seorang Islam. Salah satu dampak kebangkitan ini
ialah penggunaan bahasa Persia
sebagai bahasa resmi Iran (hingga hari ini.) Pada zaman ini juga, para ilmuwan
Persia menciptakan Zaman
Kegemilangan Islam. Sementara itu Persia menjadi tumpuan penyebaran
ilmu sains, filsafat dan teknik. Ini kemudian memengaruhi sains di Eropa dan
juga kebangkitan Renaissance. Bermula pada tahun 1220, Parsi
dimasuki oleh tentera Mongolia di bawah pimpinan Genghis Khan,
diikuti dengan Tamerlane,
dimana kedua penjelajah ini menyebabkan kemusnahan yang parah di Persia.
C.
Islam Syi'ah,
Kekaisaran Safawi, Dinasti Qajar/Pahlavi dan Iran Modern (1501 – 1979)
Parsi mulai
berganti menjadi Islam
Syiah
pada zaman Safawi, pada tahun 1501.
Dinasti Safawi kemudian menjadi salah sebuah penguasa dunia yang utama dan
mulai mempromosikan industri pariwisata di Iran. Di bawah pemerintahannya,
arsitektur Persia berkembang kembali dan menyaksikan pembangunan
monumen-monumen yang indah. Kejatuhan Safawi disusuli dengan Persia yang
menjadi sebuah medan persaingan antara kekuasaan Kekaisaran Rusia dan Kekaisaran Britania (yang menggunakan pengaruh Dinasti Qajar). Namun
begitu, Iran tetap melestarikan kemerdekaan dan wilayah-wilayahnya,
menjadikannya unik di rantau itu. Modernisasi Iran yang bermula pada lewat abad
ke-19, membangkitkan keinginan untuk berubah dari orang-orang Persia. Ini
menyebabkan terjadinya Revolusi Konstitusi Persia pada tahun 1905 hingga 1911.
Pada tahun 1921, Reza Khan (juga dikenal
sebagai Reza Shah) mengambil alih tahta melalui perebutan kekuasaan dari Qajar
yang semakin lemah. Sebagai penyokong modernisasi, Shah Reza memulai
pembangunan industri
modern, jalan kereta api, dan pendirian sistem pendidikan tinggi di Iran. Malangnya,
sikap aristokratik dan ketidakseimbangan pemulihan kemasyarakatan menyebabkan
banyak rakyat Iran tidak puas.
Pada Perang Dunia II, tentara
Inggris dan Uni Soviet menyerang Iran dari 25 Agustus hingga 17 September 1941,
untuk membatasi Blok Poros dan menggagas infrastruktur penggalian minyak Iran.
Blok Sekutu memaksa Shah untuk melantik anaknya, Mohammad Reza
Pahlavi menggantikannya, dengan harapan Mohammad Reza menyokong
mereka. Malangnya, pemerintahan Shah Mohammad Reza bersifat otokratis. Dengan
bantuan dari Amerika dan Inggris, Shah meneruskan modernisasi Industri Iran,
tetapi pada masa yang sama menghancurkan partai-partai oposisi melalui badan
intelijennya, SAVAK. Ayatollah
Ruhollah
Khomeini menjadi oposisi dan pengkritik aktif terhadap pemerintahan
Shah Mohammad Reza dan kemudian ia dipenjarakan selama delapan belas bulan.
Melalui nasihat jenderal Hassan Pakravan, Khomeini
dibuang ke luar negeri dan diantar ke Turki dan selepas itu ke Irak.
D.
Revolusi Islam dan Perang
Iran-Irak (1979-88)
Protes menentang
Shah semakin meningkat dan akhirnya
terjadilah Revolusi Iran. Shah Iran terpaksa melarikan diri ke
negara lain setelah kembalinya Khomeini dari pembuangan pada 1 Februari 1979. Khomeini
kemudianvmengambil alih kekuasaan dan membentuk pemerintahan sementara, pada 11 Februari yang dikepalai
Mehdi Bazargan sebagai
perdana menteri. Setelah itu, Khomeini mengadakan pungutan suara untuk
membentuk sebuah Republik
Islam. Keputusan undian menunjukkan lebih dari 98% rakyat Iran
setuju dengan pembentukan itu. Sistem pemerintahan baru yang dibentuk
berasaskan undang-undang Islam, sayangnya hanya diterapkan sebagian.
Tetapi, hubungan
Iran dengan Amerika menjadi keruh setelah revolusi ini, terutama saat
mahasiswa-mahasiswa Iran menawan kedutaan Amerika pada 4 November 1979, atas alasan kedutaan
itu menjadi pusat intelijen Amerika. Khomeini tidak mengambil tindakan apapun
mengenai tidakan ini sebaliknya memuji mahasiswa-mahasiswa itu. Sebagai
balasan, Iran menginginkan Shah Mohammad Reza
Pahlavi dikembalikan ke Iran, tetapi ini tidak mereka setujui.
Setelah 444 hari di dalam tawanan, akhirnya para tawanan itu dibebaskan sebagai
tindak lanjut Deklarasi Aljir.
Pada saat yang
sama, Saddam
Hussein, presiden Irak
saat itu, mengambil kesempatan di atas kesempitan setelah revolusi Iran dan
juga kekurangan popularitas Iran di negara-negara barat, untuk melancarkan
perang atas Iran. Tujuan utama peperangan ini ialah menaklukkan beberapa
wilayah yang dituntut Irak, terutamanya wilayah Khuzestan
yang kaya dengan sumber minyak. Saddam pula ketika itu mendapat sokongan dari Amerika,
Uni Soviet dan beberapa
negara Arab lain. Tentara Iran pula yang suatu masa dahulu merupakan sebuah
tentara yang kuat, telah dibubarkan saat itu. Walau bagaimanapun, mereka
berhasil mencegah bahaya tentara Irak
seterusnya menaklukkan kembali wilayah Iran yang ditaklukkan Irak. Dalam
peperangan ini puluhan ribu nyawa, baik penduduk awam maupun laskar Iran,
menjadi korban. Jumlah korban diperkirakan antara 500.000 hingga 1.000.000.
E.
Pemerintahan dan
politik
Iran
adalah salah satu di antara anggota pendiri PBB dan juga kepada OKI dan juga GNB. Sistem politik di
Iran berasaskan konstitusi yang dinamakan "Qanun-e Asasi"
(Undang-undang Dasar)
Ayatollah Ali
Khamenei, Pemimpin Agung Iran Pemimpin Agung Iran bertanggung jawab terhadap
"kebijakan-kebijakan umum Republik Islam Iran". Ia juga merupakan
ketua pasukan bersenjata dan badan intelijen Iran dan mempunyai kuasa mutlak
untuk menyatakan perang. Ketua kehakiman, stasiun radio dan rangkaian televisi,
ketua polisi dan tentara dan enam dari dua belas anggota Majelis Wali Iran juga
dilantik oleh Pemimpin Agung. Majelis Ahli bertanggung
jawab memilih dan juga memecat Pemimpin Agung atas justifikasi kelayakan dan
popularitas individu itu. Majelis ini juga bertanggung jawab memantau tugasan
Pemimpin Agung.
F.
Eksekutif
Orang kedua
terpenting dalam Republik Islam Iran adalah presiden. Setiap presiden
dipilih melalui pemilihan
umum dan akan memerintah Iran selama empat tahun. Setiap calon
presiden mesti mendapat persetujuan dari Majelis Wali Iran sebelum
pemilu dilaksanakan agar mereka 'serasi' dengan gagasan negara Islam. Tanggung
jawab presiden adalah memastikan konstitusi negara diikuti dan juga
mempraktikkan kekuasaan eksekutif. Tetapi presiden tidak berkuasa atas
perkara-perkara yang di bawah kekuasaan Pemimpin Agung.
Presiden
melantik dan mengepalai Kabinet Iran, dan berkuasa
membuat keputusan mengenai administrasi negara. Terdapat delapan wakil presiden
dan dua puluh satu menteri yang ikut serta membantu presiden dalam
administrasi, dan mereka semua mesti mendapat persetujuan badan perundangan.
Tidak seperti negara-negara lain, cabang eksekutif tidak memiliki kekuasaan
dalam pasukan bersenjata, tetapi presiden Iran berkuasa melantik Menteri Pertahanan dan Intelijen dan harus
mendapat persetujuan Pemimpin Agung dan badan perundangan.
1.
Majelis Wali: Majlis Wali Iran mempunyai
dua belas ahli undang-undang, dan enam dari mereka dilantik oleh Pemimpin
Agung. Ketua Kehakiman akan mencadangkan enam aanggota selebihnya dan mereka
akan dilantik secara resmi oleh parlemen Iran atau Majles.
Majelis ini akan menafsirkan konstitusi dan mempunyai hak veto untuk keputusan
dan keanggotaan parlemen Iran. Jikalau terdapat undang-undang yang tidak sesuai
dengan hukum syariah,
maka akan dirujuk kembali oleh parlemen.
2.
Majelis
Kebijaksanaan: Majelis Kebijaksanaan berkuasa untuk menyelesaikan
konflik antara parlemen
dengan Majelis Wali Iran. Badan
ini juga turut menjadi penasihat Pemimpin Agung.
3.
Parlemen: Majles-e
Shura-ye Eslami (Majlis Perundingan Islam) mempunyai 290 anggota
yang dilantik dan akan bertugas selama empat tahun. Semua calon Majles dan ahli
undang-undang dari parlemen haruslah mendapat persetujuan Majelis Wali.
4.
Kehakiman: Pemimpin
Agung akan melantik ketua kehakiman Iran, dan ia pula akan melantik Mahkamah
Agung dan juga ketua penuntut umum. Terdapat beberapa jenis mahkamah di Iran
termasuk mahkamah umum yang bertanggung jawab atas kasus-kasus umum dan
kejahatan. Terdapat juga "Mahkamah Revolusi" yang mengadili beberapa
kasus tertentu termasuk isu mengenai keselamatan negara.
5.
Majelis Ahli: Majelis Ahli yang
bermusyawarah selama seminggu setiap tahun mempunyai 86 anggota yang ahli dalam
ilmu-ilmu agama. Mereka diundi secara umum dan akan bertugas selama delapan
tahun. Majelis ini akan menentukan kelayakan calon-calon presiden dan anggota
parlemen. Majelis ini juga akan mengundi untuk jabatan Pemimpin Agung dan juga
berkuasa untuk memecatnya.
6.
Dewan Kota
Setempat: Majelis
setempat akan dipilih secara umum untuk bertugas selama empat tahun di semua
kota dan desa. Kekuasaan majelis ini luas, dari melantik pimpinan kota hinggal
menjaga kepercayaan rakyat.
G. Geografi
Iran
berbatasan dengan Azerbaijan
(panjang perbatasan: 432 km) dan Armenia
(35 km) di barat laut, Laut Kaspia
di utara, Turkmenistan
(992 km) di timur laut, Pakistan
(909 km) dan Afganistan
(936 km) di timur, Turki
(499 km) dan Irak
(1.458 km) di barat, dan akhirnya Teluk Persia dan Teluk Oman di selatan.
Luas tanah total adalah 1.648.000 km² (daratan: 1.636.000 km², perairan: 12.000
km²).
Lansekap Iran
didominasi oleh barisan gunung yang kasar
yang memisahkan basin drainage atau dataran tinggi yang
beragam. Bagian barat yang memiliki populasi terbanyak adalah bagian yang
paling bergunung, dengan barisan seperti Pegunungan Kaukasus,
Pegunungan Zagros dan Alborz, yang terakhir
merupakan tempat titik tertinggi Iran, Gunung Damavand pada 5.604
m. Sebelah timur terdiri dari gurun
di dataran rendah yang tak dihuni seperti Dasht-e Kavir yang asin,
dengan danau garam yang kadang
muncul.
Ladang lapang
luas ditemukan di sepanjang pesisir Laut Kaspia dan di ujung
utara Teluk Persia,
di mana Iran berbatasan dengan sungai Arvand (Shatt al-Arab).
Plain yang lebih kecil dan terputus ditemukan di sepanjang pesisir Teluk
Persia, Selat Hormuz,
dan Laut Oman. Iklim Iran kebanyakan kering atau setengah
kering, meskipun ada yang subtropis
sepanjang pesisir Kaspia. Iran dianggap sebagai salah satu dari 15 negara yang
membentuk apa yang disebut sebagai tempat lahirnya kebudayaan manusia.
H. Iklim
Lanskap Iran
memiliki beberapa iklim
yang berbeda. Di sisi utara negeri itu (dataran pesisir Kaspia) suhu amat
rendah membekukan dan tetap lembab selama beberapa tahun terakhir. Suhu musim
panas jarang mencapai 29 °C. Penguapan tahunan adalah 680 mm di bagian
timur dataran dan lebih dari 1700 mm di sisi barat dataran. Di barat,
permukiman-permukiman di lereng Pegunungan Zagros mengalami rendahnya suhu.
Daerah-daerah itu memiliki musim dingin yang hebat, dengan rerata suhu harian
membekukan dan curah saljunya keras. Lembah timur dan tengahnya kering, yang
curah hujannya kurang dari 200 mm dan bergurun. Suhu musim panas rata-rata
melebihi 38 °C. Dataran pesisir Teluk Persia dan Teluk Oman di Iran
selatan memiliki musim dingin yang sejuk dan mengalami musim panas yang lembab
dan panas. Penguapan tahunan berkisar dari 135 mm hingga 355 mm.
I.
Ekonomi
Ekonomi
Iran adalah campuran Ekonomi Perencanaan Sentral dengan sumber minyak dan
perusahaan-perusahaan utamanya dimiliki pemerintahan, dan juga terdapat
beberapa perusahaan swasta. Pertumbuhan ekonomi Iran stabil semenjak dua abad
yang lalu.
Pada
awal abad ke-21, persenan sektor jasa dalam pengeluaran negara kasarnya, PNK,
adalah yang tertinggi, diikuti dengan pertambangan dan pertanian. 45% belanja
negara adalah hasil pertambangan minyak dan gas alam, dan 31% dari cukai. Pada
2004, PNK Iran diperkirakan sebanyak $163 milyar atau $2.440 per kapita. Rekan
dagang Iran adalah Cina,
Rusia, Jerman, Perancis, Italia, Jepang dan Korea Selatan. Sementara
itu, semenjak lewat 90-an, Iran mulai meningkatkan kerjasama ekonomi dengan
beberapa negara berkembang termasuk Suriah, India dan Afrika Selatan.
J.
Komunikasi dan
pengangkutan
Jaringan
jalan raya di Iran adalah salah satu yang terbaik di dunia, dan menghubungkan
kota-kota utama dan kawasan-kawasan luar kota. Pada 2002, Iran mempunyai
178.152 km jalan raya dan 66% beraspal. Sementara itu terdapat 30 pengguna
kereta bagi setiap 1000 penduduknya. Jalan KA di Iran sepanjang 6.405 km (3.980
mil). Pelabuhan utama Iran ialah pelabuhan Bandar Abbas yang terletak
di Selat Hormuz. Pelabuhan
ini dihubungkan dengan sistem jalan raya dan jalan kereta api untuk
pengangkutan kargo. Jaringan kereta api Tehran-Bandar Abbas dibangun pada 1995
yang menghubungkan Bandar Abbas dengan seluruh Iran dan Asia Tengah melewati
Tehran dan Mashad. Pelabuhan-pelabuhan lain ialah pelabuhan Bandar Anzali di Laut Kaspia, pelabuhan Bandar Turkmen juga
berhadapan dengan Laut Kaspia, dan pelabuhan korramshahr dan pelabuhan Bandar
Khomeyni di Teluk Parsi. Kota-kota
utama di Iran juga dihubungkan dengan Pengangkutan Udara. Iran Air adalah maskapai
penerbangan kebangsaan Iran yang bertanggung jawab dalam pengangkutan udara di
Iran dan luar Iran. Sistem transit pula terdapat di semua bandar-bandar utama
sedangkan Tehran,
Mashad, Shiraz, Tabriz, Ahwaz dan Isfahan
sedang dalam proses membangun jalan kereta api bawah tanah.
K. Pembagian administrasi
Iran terbagi atas tiga puluh provinsi yang diperintah
seorang gubernur (استاندار, ostāndār). Peta di sebelah tidak menunjukkan provinsi Hormozgan, (#20
di dalam daftar) yang merupakan sebuah pulau:
|
|
|
Iran
adalah sebuah negara yang berbilang suku dan agama. Etnik mayoritas ialah etnik Persia
(51% dari rakyatnya,) dan 70% rakyatnya adalah bangsa Iran, keturunan orang Arya. Kebanyakan
penduduk Iran bertutur dalam bahasa yang tergolong dalam keluarga Bahasa Iran, termasuk bahasa Persia. Kumpulan
minoritas Iran ialah Azeri (24%), Gilaki dan Mazandarani
(8%), Kurdi
(7%), Arab
(3%), Baluchi (2%) Lur (2%) Turkmen (2%), dan juga
suku-suku lain (1%). Penutur ibu Bahasa Iran diperkirakan
sebanyak 40 juta di Iran, dan jumlah keseluruhannya (merangkumi negara-negara
lain) adalah 150-200 juta.
Penduduk Iran
pada tahun 2006 ialah 70 juta. Sebanyak dua pertiga jumlah penduduknya di bawah
umur 30 tahun dan persenan penduduk yang melek huruf 86%. Tingkat pertambahan
penduduknya semenjak setengah abad yang lalu tinggi dan diperkirakan akan
menurun di masa depan. Kebanyakan penduduk Iran adalah muslim, di mana 90% Syiah dan 8% Sunnah Wal Jamaah. 2% lagi
adalah penganut agama Baha'i,
Mandea, Hindu, Zoroastrianisme, Yahudi dan Kristen.
Zoroastrianisme, Yahudi dan Kristian diakui oleh
pemerintah Iran dan turut mempunyai perwakilan di parlemen. Agama Baha'i tidak diakui.
M. Kota-kota utama
Iran mempunyai
tingkat pertumbuhan penduduk di kawasan kota tertinggi di dunia. Dari tahun
1950 hingga tahun 2002, persenan penduduk kota meningkat dari 27% hingga 60%[1][2].
PBB memperkirakan pada tahun 2030, populasi di kota akan mencapai 80% dari
jumlah keseluruhan penduduk Iran[2].
Tumpuan migrasi dalam negeri pula ialah Teheran yang merupakan
kota terbesar di Iran. Teheran mempunyai penduduk sebanyak 7.160.094 dan
kawasan metropolisnya
pula sebanyak 14 juta. Kebanyakan industri Iran bertumpu di kota ini. Di
antaranya ialah industri otomobil, elektronik dan listrik, pembuatan senjata
api, tekstil, dan industri kimia. Berikut adalah 8 kota terbesar Iran beserta
jumlah penduduknya.
N.
Militer
Militer Iran
terbagi atas dua pasukan yaitu pasukan militer negara dan pasukan militer
revolusi. Pasukan militer revolusi berjumlah 545.000 jiwa. Kedua-dua pasukan
bersenjata ini diletakkan dibawah kuasa Menteri Pertahanan dan Logistik Pasukan
Bersenjata Iran.
Tentara nasional
Iran mempunyai 420.000 batalyon yang terbagi atas tiga kelompok utama yaitu Angkatan Darat Iran
sebanyak 350.000 pasukan, Angkatan Laut Iran
sebanyak 18.000 pasukan dan Angkatan Udara Iran
sebanyak 52.000 pasukan. Angkatan revolusi mempunyai 125.000 pegawai yang
terbagi atas lima cabang yaitu Pasukan Qods (pasukan
khusus), Basij (paramiliter), Angkatan Laut Revolusi,
Angkatan
Udara Revolusi dan Angkatan
Darat Revolusi. Angkatan Basij adalah tentara paramiliter yang
mempunyai anggota penuh 90.000 laskar dan juga 30.000 laskar simpanan ditambah
dengan 11 juta lelaki dan perempuan yang mampu dalam mobilitas.
Kekuatan tentara
Iran dirahasiakan dari pengetahuan umum. Namun, pada tahun lepas, Iran
mengumumkan pembangunan beberapa senjata seperti peluru kendali Fajr-3, peluru kendali Kowsar, peluru kendali Fateh-110, peluru kendali Shahab-3 dan beberapa
pembangunan jentera militer. Peluru kendali Fajr-3 berada di antara
pembangunan ketentaraan Iran yang paling berjaya buat masa ini, yang dibuat di
Iran sendiri dan menggunakan bendalir minyak untuk pembakaran bahan api. Julat
peluru berpandu ini dirahasiakan.
Iran mempunyai
sejarah yang panjang dalam kesenian, musik,
puisi, filsafat dan ideologi. Kebudayaan Iran
telah lama memengaruhi kebudayaan-kebudayaan lain di Timur Tengah dan Asia Tengah. Malahan, Bahasa Persia merupakan
bahasa intelektual selama milenium kedua Masehi. Kebanyakan hasil tulisan
Persia diterjemahkan ke dalam Bahasa Arab
semasa kekholifahan Islam. Pada zaman awal Islam di Persia, kebanyakan karya
Persia ditulis dalam Bahasa Arab.
Tetapi, ketika zaman pemerintahan Umayyah, orang-orang Persia ditindas oleh bangsa Arab. Ini
menyebabkan banyak tokoh intelektual Persia mulai menggunakan bahasa Persia
dalam tulisan mereka. Salah satu karya ini ialah kitab Shahnameh hasil
tulisan Ferdowsi,
sebuah karya mengenai sejarah negara Iran. Kesusasteraan Iran juga tidak kurang
hebatnya. Sastrawan Iran yang terkenal ialah Rumi
dan Saadi. Mereka merupakan
ahli Sufi dan banyak menyumbang
dalam puisi-puisi Sufi.
P. Iran Berhasil
Meluncurkan Satelit Mata Mata Pertamanya
Iran,
Minggu, menyatakan bahwa mereka telah meluncurkan satelit pertamanya yang
dibuat di dalam negeri, demikian dilaporkan Kantor Berita IRNA. “Satelit Omid (Harapan) Iran diluncurkan
Minggu dengan menggunakan roket pembawa satelit Safir (Duta Besar),” kata IRNA
mengutip sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh angkatan bersenjata Iran.
Iran, yang
terlibat dalam perselisihan dengan Barat menyangkut program nuklirnya, menyulut
kekhawatiran internasional pada Februari, ketika negara itu menguji roket yang
dirancang untuk membawa satelit. Teknologi balistik yang digunakan untuk
membawa satelit ke angkasa juga bisa digunakan untuk meluncurkan senjata, namun
Iran menyatakan tidak punya rencana untuk melakukan hal itu.
Barat menuduh
Iran berusaha membuat senjata nuklir dengan selubung program sipil. Iran,
produsen minyak terbesar keempat dunia, menekankan bahwa mereka membutuhkan
teknologi nuklir untuk menghasilkan listrik. Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad
hadir di pusat antariksa Iran dan membaca penghitungan detik-detik terakhir
peluncuran, siar televisi pemerintah. “Presiden menyampaikan selamat kepada
bangsa Iran atas prestasi besar itu,” katanya.
Televisi Iran
menunjukkan roket itu di tempat peluncurannya di gurun namun tidak menunjukkan
lepas-landasnya. Washington menuduh Iran berusaha memperlengkapi rudal-rudalnya
dengan hulu-ledak nuklir. Iran memiliki rudal-rudal yang bisa menjangkau jarak
2.500 kilometer, yang berarti bisa menghantam sasaran-sasaran di Israel atau
pangkalan militer AS di Teluk. Dewan Keamanan PBB telah memberlakukan tiga
babak sanksi terhadap Iran karena membangkang tuntutan agar menghentikan
program pengayaan uraniumnya.
Comments