Karl Marx





Biografi Karl Marx
Karl Marx, lahir di bulan Mei 1818 di Trier, Jerman. Ayahnya seorang pengacara yang beberapa tahun sebelumnya pindah agama Yahudi menjadi Kristen Protestan. Perpindahan agama ayahnya yang begitu mudah diduga merupakan alasan mengapa Karl Marx tidak pernah tertarik dengan Agama. Ayahnya mengharapkan Marx menjadi notaris sebagaimana ayahnya. Karl Marx sendiri lebih menyukai untuk menjadi Penyair daripada seorang ahli hukum. Hukum merupakan ilmu yang digemari pada saat itu. etengah semester ia bertahan, dan melompat ke Universitas Berlin, fokus pada filsafat. Masih semester dua, Marx sudah masuk kelompok diskusi paling ditakuti di kampus itu, Klub Para Doktor, dan menjadi anggota yang paling radikal. Kelompok ini selalu memakai Filsafat Hegel untuk menyerang kekolotan Prussia. Tak heran, klub ini pun digelari “Kaum Hegelian Muda”. Namun karena mereka juga menentang agama Protestan, klub ini digolongkan menjadi Hegelian Kiri, lawan Hegelian Kanan, yang menafsirkan Hegel sebagai teolog Protestan.
Pada tahun 1841, Marx dipromosikan menjadi doktor dengan disertasi “The Difference between The Natural Philosophy of Democritus and Epicurus”. Kertas kerja dan pengantar disertasi ini secara jelas menunjukkan Marx sangat Hegelian, dan antiagama. Hal terakhir ini juga yang membuat Marx dicap sesat, dan mulai dijauhi rekan-rekannya. Marx tumbuh di tengah pergolakan politik yang dikuasai oleh kekuatan kapitalis para Borjuis yang menentang kekuasaan aristokrasi feodal dan membawa perubahan hubungan sosial. Meskipun ia memperjuangkan kelas orang-orang tertindas sebagai referensi empiris dalam mengembangkan teori filsafatnya.[1]
Selama hampir setahun ia menjadi pimpinan redaksi sebuah harian radikal 1843, sesudah harian itu dilarang oleh pemerintah Prussia, ia kawin dengan Jenny Von Westphalen, putri seorang bangsawan, dan pindah ke Paris. Di sana ia tidak hanya berkenalan dengan Friedrich Engels (1820-1895) yang akan menjadi teman akrab dan “penerjemah” teori-teorinya melainkan juga dengan tokoh-tokoh sosialis Perancis. Dari seorang liberal radikal ia menjadi seorang sosialis. Beberapa tulisan penting berasal waktu 1845, atas permintaan pemerintah Prussia, ia diusir oleh pemerintah Perancis dan pindah ke Brussel di Belgia. Dalam tahun-tahun ini ia mengembangkan teorinya yang definitif. Ia dan Engels terlibat dalam macam-macam kegiatan kelompok-kelompok sosialis. Bersama dengan Engels ia menulis Manifesto Komunis yang terbit bulan Januari 1848. Sebelum kemudian pecahlah apa yang disebut revolusi’48, semula di Perancis, kemudian juga di Prussia dan Austria. Marx kembali ke Jerman secara ilegal. Tetapi revolusi itu akhirnya gagal. Karena diusir dari Belgia, Marx akhirnya pindah ke London dimana ia akan menetap untuk sisa hidupnya.
Di London mulai tahap baru dalam hidup Marx. Aksi-aksi praktis dan revolusioner ditinggalkan dan perhatian dipusatkannya pada pekerjaan teroritis, terutama pada studi ilmu ekonomi. Tahun-tahun itu merupakan tahun-tahun paling gelap dalam kehidupannya. Ia tidak mempunyai sumber pendapatan yang tetap dan hidup dari kiriman uang sewaktu-waktu dari Engels. Keluarganya miskin dan sering kelaparan. Karena sikapnya yang sombong dan otoriter, hampir semua bekas kawan terasing daripadanya. Akhirnya, baru 1867, terbit jilid pertama Das Kapital, karya utama Marx yang memuat kritiknya terhadap kapitalisme (jilid kedua dan ketiga baru diterbitkan oleh Engels sesudah Marx meninggal). Tahun-tahun terakhir hidupnya amat sepi dan tahun 1883 ia meninggal dunia.[2]
Latar Epistemologi Pemikiran Karl Marx
Pemikiran  Marx tentang ekonomi yaitu ada lima teori :[3]
1. Teori nilai lebih (meewaarde theorie).
2. Teori pemusatan (concentratie theorie).
3. Teori penumpukan (accumulatie theorie).
4. Teori menjadi miskin (verarmings theorie).
5. Teori krisis.
Marx menggunakan teori nilai lebih sebagai basis bagi perjuangan kelas dalam kapitalisme dan atas dasar teori nilai lebih inilah digunakan sebagai dasar membangun suprastruktur analisa pembangunan ekonomi. Akibat adanya nilai lebih ini memacu kapitalis untuk melakukan akumulasi modal dengan cara:[4]
1.      Memperpanjang jam kerja buruh.
2.      Mengurangi kebutuhan hidup buruh (tingkat upah).
3.      Meningkatkan produktivitas buruh dengan diikuti kemajuan di bidang teknologi
Dala pemikira Marx tentang ekonomi, Marx banyak terpengaruh oleh para Filsuf dan Ekonom sebelumnya, diantaranya adalah sebagai berikut:
Hegel (1770-1831) yakni salah satu tokoh Filosof yang mempengaruhi pemikiran Karl Marx, dimana ia sepaham dengan pemikiran Hegelian Muda, yang tetap mengkritik berbagai filsafat Hegel. Salah satunya adalah Karl Marx mengakui arti penting dialektika yang seharusnya diterapkan bukan hanya pada dunia gagasan seperti yang diterapkan oleh Hegel, namun harus diterapkan pula pada aspek yang bersifat material seperti aspek ekonomi.
Menurut Karl Marx harus ada usaha untuk mengkongkritkan pikiran itu menjadi pikiran sesuatu yang nyata. Hegel juga cenderung menggunakan filsafat idealisme yang menekankan pentingnya pikiran dan produk mental ketimbang kehidupan material.
Ludwig Feuerbach (1804-1872) dimana pemikiran tokoh ini dapat menjadi jembatan yang menghubungkan pemikiran Hegel dan Marx, sebagai Hegelian Muda, Feuerbach banyak mengkritik Hegel, dan Marx sangat mendukung kritik Feuerbach pada sejumlah pemikiran Hegel, diantaranya terhadap penekanan berlebihan Hegel pada kesadaran dan semangat masyarakat. Feuerbach menerima filsafat materialis dan karenanya ia menegaskan bahwa yang diperlukan adalah meninggalkan idealisme subjektif Hegel untuk kemudian memusatkan perhatian bukan pada gagasan tetapi pada realitas kehidupan manusia.
Metode Hegel diakui oleh Feuerbach mengandung unsur pembebasan manusia dari belenggu yang mengikat melalui proses penyadaran roh. Feuerbach memusatkan perhatiannya pada kehidupan agama, namun menurut Marx di dunia ini kehidupan sosial dan ekonomilah yang harus menjadi pusat perhatian dan bukan agama. Feuerbach gagal menghubungkan antara manusia dan kehidupan material, artinya kehidupan tidak dapat hanya diinterpretasikan tetapi yang utama adalah bagaimana mengubah kehidupan itu. Dengan demikian muncullah dengan apa yang disebut materialisme dialektika, yaitu hubungan dialektika dalam kehidupan material.
Fredrich Engels pemikiran dari keduanya memiliki pemahaman yang sepadan, namun perbedaannya terlihat dimana Marx sebagai seorang yang intelektual yang sangat teoritis dan berorientasi pada keluarga. Sedangkan Engels adalah sosok pribadi mandiri dan pemikir yang praktis yang tidak percaya pada lembaga keluarga. Sekalipun Marx dipengaruhi oleh Hegel, Fredrich Engeles dan Feuerbach tetapi Marx juga mengkritisi mereka. Pertama Marx, mengkritisi kesetiaan Hegel terhadap filsafat idealis, menurut Marx, Hegel lebih berfokus pada gagasan ketimbang sebagai sesuatu yang nyata sebagai kesatuan material. Misalkan ; Marx lebih tertuju kepada tenaga kerja yang abstrak sementara Hegel berfokus pada mental tenaga kerja yang abstrak itu dengan alasan bahwa evolusi terjadi di luar kontrol individu dan aktivitas mereka.
Sedangkan Marx mengkritisi Feuerbach karena pikiran Feuerbach lebih difokuskan paad kehidupan keagamaan dan gagal memasukkan dialektika pemikiran Hegel yang terpenting ke dalam orientasi materialisme terutama hubungan antara manusia dan kehidupan material.[5]
David Ricardo terkenal dengan teori Ricardian menulis dalam bukunya The priciples of political economy and taxation pada tahun 1912 – 1823. David Ricardo dalam analisanya mengenai proses terjadinya pertumbuhan ekonomi menjelaskan sebagai berikut: Pada awalnya jumlah penduduk sangat rendah dan kekayaan alam masih melimpah. Pada keadaan seperti ini para pengusaha dalam menjalankan usahanya dengan menggunakan kekayaan alam sebagai faktor produksi, mengakibatkan para pengusaha dapat memperoleh keuntungan yang tinggi. Dengan tingkat keuntungan yang tinggi itu dapat mempertinggi tingkat modal yang dimiliki yang selanjutnya dapat mempertinggi tingkat produktivitas tenaga kerja. Dalam perkembangan selanjutnya dengan adanya kenaikan tingkat produktivitas ini para pekerja mulai menuntut tingkat upah yang tinggi.
Pada tingkat upah yang tinggi mengakibatkan penduduk bertambah sedang luas lahan tetap dengan demikian mutu tanah juga mulai menurun, sewa tanah semakin tinggi mengakibatkan pendapatan menurun yang selanjutnya mengakibatkan tingkat keuntungan para pengusaha menjadi berkurang. Dengan demikian modal juga menjadi berkurang, permintaan tenaga kerja berkurang, upah turun. Begitu terus sampai tingkat upah mencapai minim. Dalam keadaan seperti ini dikatakan dalam kondisi stationary state atau perekonomian dalam keadaan statis (pertumbuhan berhenti). Ricardo membagi masyarakat dalam tiga golongan, yaitu:
1.      Masyarakat pekerja atau buruh
2.      Masyarakat pengusaha atau kapitalis
3.      Tuan tanah atau bangsawan
Dalam teori ekonomi Karl Marx, Marx banyak mengutip dan menggunakan teori dari David Ricardo ini. Sebagai acuan dalam teorinya.
Kritik Teori Ekonomi Karl Marx
Marx beragument bahwa hakekat ekonomi kapitalisme adalah memburu profit sebanyak-banyaknya. Bagaimana dan darimana kaum kapitalis mendapatkannya, ada beberapa teori atau ajaran terhadap eknomi poltik kapitalisme yaitu :
Teori Nilai Lebih. Dalam Kapitalisme yang dihubungkan dengan komoditi, benda yang dihasilkan dalam suatu proses produksi dianggap sebagai sebuah komoditi yang dihargai berdasarkan nilai tukarnya saja, sehingga kerja manusia yang khas untuk menciptakannya sama sekali tidak diperhitungkan tapi hanya berdasarkan waktu yang dicurahkan untuk menegrjakan benda tersebut.
Teori Nilai Pekerjaan. Selain barang, tenaga kerja manusia pun dipandang sebagai barang dagangan ; tenaga itu bisa dibeli berdasarkan nilai pasaran. Nilai atau harganya ditentukan oleh nilai semua barang yang perlu supaya ia dapat hidup dan agar jika tua dapat diganti oleh buruh-buruh muda. Jadi nilai pekerjaan adalah nilai (harga) makanan,tempat tinggal dan kebutuhan hidup lainnya dari si buruh dan keluarganya, diukur dari tingkat sosial, dan kultur masyarakatnya.
Ajaran Tentang Kemelaratan. Kaum kapitalis banyak memakai mesin-mesin atau teknologi baru dalam rangka menghemat pekerjaan, yang mengakibatkan banyak pengangguran dan kaum proletar semakin tambah melarat karena kehilangan pekerjaan.
Krisis-Krisis Ekonomi. Kaum kapitalis tetap memperbesar produksinya untuk mempertahankan profitnya, meski harus menjual barangnya dengan harga murah, sebagai krisis produksi semakin menjadi-jadi. Bentuk produksi kapitalis telah menjadi belenggu yang menahan laju produksi.[6]
Metode Penelitian
            Berdasarkan teori yang digunakan Marx, metode penelitian yang digunakan adalah Fakta Sosial, karena dialektika mamterialis yang digunakan Marx hanya terbatas sampai Relasi Produksi.


[1] Sumber http://rumahputih.net . Diakses pada 20 Oktober 2008
[2] Franz Magnis Suseno, Pemikiran Karl Marx: Dari Sosialisme Utopis Ke Perselisihan Revisionisme, (Jakarta: Gramedia, 2001) hlm. 46-9
[3] R. Boris. Septyo.W.  Pemikiran Karl Marx tentang Ekonomi Perspektif Islam.  Skripsi: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA, FAKULTAS AGAMA ISLAM . Hlm 7.

[4] RiniNursyahfitri Irianti. Teori Karl Marx. http://rianty-fitrya.blogspot.com/2011/12/ii-teori-karl-marx.html. Minggu, 04 Desember 2011.

 

[5] Krl Marx: Pertentangan Kelas da struktur ekonomi. Http://.perilakuorganisasi.com/karl-marx/1818-1883/pertentangan-kelas-dan-struktur-ekonomi-html. 30 Agustus 2011.
[6] Krl Marx: Pertentangan Kelas da struktur ekonomi. Http://.perilakuorganisasi.com/karl-marx/1818-1883/pertentangan-kelas-dan-struktur-ekonomi-html. 30 Agustus 2011.

Comments

Popular Posts