Penciptaan Dunia


Membahas mengenai penciptaan dunia memang selalu menjadi misteri yang mungkin tidak pernah ada ujungnya, karena dari segi sains dan agama tidak di sinkronkan, mari kita berbagi pengetahuan tentang awal dunia, kita satukan pemahaman dari sains dan agama.
Sejak dahulu kala, manusia dari masa ke masa selalu mempertanyakan proses penciptaan alam semesta. Berawal dari pertanyaan sederhana itu, kemudian tercipta beragam teori tentang penciptaan alam semesta. Di antara beragam teori itu, yang paling dikenal adalah teori Materialisme dan Teori Ledakan Besar (Big Bang Theory).
Menurut penganut paham materialisme, alam tidak memiliki awal maupun akhir.  Teori ini juga menyakini bahwa alam semesta tidak diciptakan, tetapi ada dengan sendirinya. Segala sesuatu dalam alam semesta hanyalah peristiwa kebetulan atau ketidaksengajaan dan bukan merupakan hasil dari sebuah rancangan atau visi yang disengaja.
Teori Ledakan Besar mengungkapkan bahwa alam semesta termasuk bumi dan isinya itu terbentuk dari sebuah ledakan besar. Teori ini menyatakan adanya "awal atau permulaan" pada alam semesta -- yang disebabkan oleh Big Bang. Kalau alam semesta itu memiliki permulaan, maka tentu saja ada yang menciptakannya yakni Tuhan,  Sang Pencipta semesta alam.
Dalam Al Qur’an Allah ta’ala  menjelaskan proses penciptaan langit dan bumi dengan jelas dan rinci. Yang kemudian dibuktikan kebenarannya dengan ilmu pengetahuan modern. Adapun teori-teori yang dicetuskan oleh ilmuan ilmuan barat, maka semuanya dikembalikan kepada Al Qur’an. Jika sesuai maka diambil, namun jika berbeda maka Al Qur’an lebih di dahulukan.
Allah menciptakan langit dan bumi selama enam hari. Dimulai dari hari ahad dan berakhir dengan hari jum’at. Dengan alasan inilah hari jum’at menjadi hari raya bagi umat Islam. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam hari, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy…” (Qs. As Sajadah : 3).
Penciptaan bumi di dahulukan sebelum penciptaan langit. Sebagaimana ditunjukan oleh firman Allah (yang artinya), Dia-lah Allah, yang menciptakan segala yang ada di bumi untuk kamu kemudian Dia naik ke atas dan menjadikan tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Al Baqoroh : 29)
Karena ibarat sebuah bangunan, pondasi atau asas dibuat terlebih dahulu sebelum atap. Maka bumi adalah asas atau pondasi dan langit adalah atapnya. Allah ta’ala  berfirman (yang artinya), “Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kamu tempat menetap dan langit sebagai atap” (Qs. Ghofir : 64).
Langit diciptakan dengan tujuh lapisan. Begitu juga dengan bumi. Meskipun kata bumi selalu disebutkan dalam bentuk tunggal dalam Al Qur’an. Tidak sebagaimana langit yang seringkali disebutkan dalam lafadz jamak. Namun ada sebuah ayat yang menunjukan bahwa bumi pun tujuh lapis sebagaimana langit. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.
Kemudian Allah memisahkan antara langit dan bumi, sehingga angin pun bertiup, hujan pun turun, tumbuhlah berbagai macam tumbuhan, gunung gunung ditancapkan ditempatnya, Allah menjadikan makhluk ciptaan berpasang pasangan, diciptakan kehidupan dari air, diciptakannya matahari sebagai penerang, dan bintang bintang serta rembulan sebagai hiasan.

Kesimpulan: 

Dari rincian diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa dunia ini diciptakan Allah dari materi yang disatukan dalam beberapa masa yang kemudian muncullah kehidupan dari hasil materi yang berproses dengan alam, maka terciptalah air sebagai awal kehidupan.
Jika teori big bang menyebutkan dunia terbentuk dari ledakkan besar dan kemudian sisa ledakan berkumpul dan membentuk bola raksasa, untuk ledakan mungkin tidak pernah ada. Jadi jika Dari teori materi, big bang dan Al Qur'an disatukan jadi seperti ini dunia terdiri dari partikel-partikel materi yang bertebaran kemudian Allah menyatukanya hingga berbentuk bola raksasa berlapis-lapis kemudian Allah membungkusnya dengan butiran air dan memisahkanya untuk ruang hidup makhluk nantinya, dan inilah yang disebut langit udara dan daratan, setelah terpisah air jatuh ke daratan dan membasahi segalanya, maka terbentuklah awal kehidupan.
Segala yang memiliki bentuk adalah hasil ciptaan. Yakinlah bahwa ada tuhan yang menciptakan dunia dan kehidupan ini, apapun pemikiran setiap manusia tidak akan pernah sampai untuk memikirkan hasil ciptaan tuhan, itulah kenapa tuhan memberi Manusia ilmu dan merahasiakan kejadian dunia, agar kita memahami tuhan itu ada dan begitu besar keagungannya.
Hasil pemikiran manusia hanya sebatas perkiraan, ilmu tuhan semesta alam Allah adalah ilmu pasti kebenarannya dan hanya Allah yang tau.

Comments

Popular Posts